AddMe - Search Engine Optimization

07 May 2008

Sepatu Kaca

Lolo tidak menyangka bahwa ketika pulang ke Indonesia, kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat. Toko sepatu dan rumah keluarganya disegel, sementara mama papanya menghilang. Belum lagi kebingungannya pudar karena mendadak menjadi tunawisma, seorang pemuda menagih utang orang tuanya sebesar dua ratus juta!

Sudah tentu Lolo yang baru berusia delapan belas tahun tidak bisa membayarnya. Maka Kingsley menyanderanya. Baginya, Lolo adalah jaminan. Ia memaksa gadis itu tinggal di “gudang”nya. Bukan apa-apa! Siapa tahu suatu saat orang tua gadis itu muncul, mencari putrinya, dan saat itulah ia bisa mendapatkan uang yang berguna bagi masa depannya.

Namun seiring berjalannya waktu, keduanya bertambah akrab. Bersama mereka mencari tahu, kenapa orang tua Lolo yang sukses itu tiba-tiba bangkrut. Dan bahu-membahu pula keduanya berusaha meraih lagi kejayaan toko sepatu itu, mengembalikan kehidupan Lolo seperti sebelumnya.


08 April 2008

Ayah 50%

Bukan salah Lara yang alim jika ia terlahir sebagai putri seorang waria. Tapi, salahkah Lara jika ia menyembunyikan keberadaan ayahnya dari teman-temannya?

Bukan keinginan Lara jika kemudian ia dekat dengan Putra, preman kampus sekaligus anak konglomerat. Kebayangkan, kalo Lara yang solehah bertemu dengan Putra yang bejat? Yup! Seperti surga ketemu neraka.

Tapi diam-diam Putra menghargai kebaikan hati Lara. Dan secara tidak langsung, Lara mengenalkan Putra pada Islam. Preman kampus insyaf? Eit, gak bisa, tunggu dulu… pikir Putra. Dan pada akhirnya, kedekatan Lara pada Putra menyebabkan Lara harus menghadapi pilihan yang sulit, antara Putra dan Ayahnya.

My Twin Sista

Ada apa sih waktu Mama hamil gue dan Dhina dulu. Perasaan gue dan Dhina nggak ada mirip-miripnya, kecuali tentu aja muka kami yang mirip banget. Gue kurus, Dhina berbodi sexy. Gue biasa aja. Dhina pintarnya minta ampun. Kalo dibilang, kelebihan gue nggak ada kali ya? Sementara Dhina, wuih… tapi untungnya gue yang diberi kelebihan untuk bersosialisasi dengan baik. Jadi sementara gue punya pacar keren dan ganteng abisss. Dhina masih jomblo ampe sekarang.

Eh, tapi yang nyebelin banget, Romy, my charming boyfriend, belakangan ini sering ngebelain Dhina kalo gue berantem sama adik kembar gue itu. Gue sampe heran. Hingga gue nemuin mereka berdua sedang ciuman. Hidup gue hancur. Hari-hari gue berantakan. Apalagi pas Mama bilang gue harus bantuin pernikahan mereka. Gue tambah shock. Pernikahan? Selama sembilan tahun pacaran, nggak sekalipun Romy ngomong pernikaha sama gue. Sekarang? Romy bilang mau nikah sama Dhina?!

Hiks…. Untung ada Nad dan Deva yang ngebantuin gue menata hidup gue. Dan juga Jo! Cowok itu begitu manisnya selalu ada di saat-saat gue kesusahan. Gue jadi bingung, apakah gue harus ngancurin pernikahan mereka? Atau gue pasrah aja pada jalan nasib yang mengarahkan gue kemana?